Oleh : Kharisudin Aqib.
A. Pengantar
Virus adalah jenis makhluk Allah yang sangat lembut dan kecil. Dia masuk kategori makhluk hidup yang unik, karena disebut makhluk hidup tidak memiliki syarat kehidupan yang normal, tetapi disebut makhluk tidak hidup nyatanya bisa berkembang biak.
Virus, selama ini berkonotasi negatif dan parasit. Karena memang nyatanya dampaknya terhadap manusia cenderung negatif, sekalipun bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebaikan umat manusia.
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, ada makhluk Allah, yang memiliki ciri-ciri sebagai mana Virus, tetapi bersifat suci, dan sangat positif bagi kehidupan umat manusia. Dia tidak kasat mata, seperti halnya virus. Bahkan lebih tidak bisa dilihat dengan mikroskop biasa. Tetapi bisa dilihat dengan foto aura, atau foto cyrlian. Tetapi pengaruhnya bisa dilihat rekaman video aura, atau alat-alat tes psikologi dan kesehatan. Sehingga saya sebut dia sebagai virus qudsi, atau virus suci.
"Virus" ini berdampak menyehatkan, menghidupkan dan mengembangkan. Pada apa saja yang ketempatan virus qudsi ini, khususnya jantung, hati dan otak manusia.
Ia memiliki daya tahan hidup di dalam diri manusia dalam cuaca dan kondisi apapun, kecuali jika dibawa untuk melakukan maksiat, khususnya dosa besar, maka dia akan mati atau setidaknya ia akan meredup dan padam. Ia juga memiliki kemampuan menyebar dan 'berkembang biak' dengan sangat dahsyat, bahkan bisa berpindah-pindah, bukan hanya dari orang ke orang lain, tetapi dari generasi ke generasi. Dia adalah makhluk Allah yang merupakan faidh robbaniy (limpahan esensi dari Allah).
B. Mengenal Virus Qudsi.
Material virus qudsi berasal dari faidh robbani, sebuah 'partikel' ketuhanan yang sangat halus dan lembut. Yang terpercik dari spirit iman dan getaran amal shaleh, khususnya amal shaleh yang Istiqomah. Seperti; berdzikir, membaca, ibadah mahdhoh, dan ibadah sosial. Wirid yang Istiqomah untuk menyebut-nyebut asma atau kalimat atau kalam Allah (dzikir), membaca kalimat kitab suci atau ilmu murni, ritual wajib atau sunnah akan menumbuhkan virus qudsi. Dia menghidupkan, menyehatkan, memperbaiki dan menguatkan kembali setiap organ tubuh manusia, baik organ tubuh maupun organ spiritual, khususnya organ spiritual. Virus suci ini akan menjadi medan maghnet dan atmosfir tubuh manusia. Dia akan menjadi pelindung diri dari segala hal yang distruktif atau merusak.
Virus suci ini akan menarik rizki dan berbagai jenis energi positif dan malaikati. Dengan virus qudsi ini performa seseorang akan menjadi anggun dan menawan juga berwibawa. Sehingga kita sangat penting untuk mendapatkan dan memilikinya bahkan sebanyak-banyaknya.
C. Penyebaran Virus Qudsi.
1. Penyebaran dan Penularan secara Umum.
Penyebaran virus qudsi ala Rasulullah Saw, secara umum, melalui tiga media: aura, udara dan suara. Dengan pernyataan sang Rasul yang cukup simpel.
" Hendaklah kalian duduk-duduk dengan para ulama' (orang-orang yang banyak ilmunya) dan mendengarkan kata-kata para hukama' (orang-orang yang banyak hikmahnya). Karena sesungguhnya Allah SWT, dalam menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagai mana Dia menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan". Al hadits.
Juga hadits-hadits yang lain yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan orang-orang 'aaliim.
a. Duduk-duduk dengan para ulama'.
Manfaat duduk-duduk dengan para ulama' bagi penyebaran hikmah.
- Ulama' (para ilmuwan juga memiliki banyak hikmah).
- Hikmah memiliki gelombang spiritualmagnetik, yang memancarkan cahaya radiasi ke sekelilingnya.
- Gelombang spiritualmagnetik Al hikmah, bisa juga menyebar melalui sentuhan badan, khususnya bersalaman (mushofahah).
Hikmah adalah salah satu dari virus qudsi, yang merupakan kristalisasi dari ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh seseorang karena Istiqomah dalam membaca dan meneliti. Virus suci ini masuk ke dalam otak atau akal intelektual. Sehingga menggerakkan afeksi dan psikomotorik untuk melakukan hal-hal yang terpuji dan robbani.
Jenis virus qudsi berikutnya adalah barokah. Barokah ini muncul karena Istiqomah dalam ibadah, khususnya yang berbentuk aurod kalamiyah, seperti; dzikir kalimat-kalimat thoyibah, ayat-ayat atau surat-surat dari Al Qur'an, atau sholawat nabi.
Sebagai virus suci barokah memiliki gelombang spiritual magnetik yang bisa menyebar melalui cara vibrasi dan radiasi ke obyek di area sekitarnya.
Sedangkan jenis yang ke tiga dari virus qudsi adalah karomah. Karomah sebagai virus qudsi terwujud karena Istiqomah dalam ibadah sosial. Seperti: berjuang untuk kemanusiaan, bersedekah, membantu orang yang lemah dan Khidmah keagamaan.
Karomah biasanya berupa kemampuan pribadi yang bersifat unik dan spesifik. Materi lembut karomah, juga merupakan energi yang memacar dan bersifat spiritualmaghnetik. Yang bisa berkembang dan menyebar ke obyek di sekitarnya. Khususnya yang berupa efek positifnya. Duduk-duduk dengan yang memiliki banyak ilmu (hikmah), yang memiliki barokah dan karomah. Memungkinkan terjadinya penyebaran virus qudsi : melalui pandangan mata, sentuhan tangan, dan radiasi aura.
Pandangan mata.
Orang yang memandang dengan penuh hormat dan kasih sayang terhadap wajah seorang yang banyak ilmunya ('aliim), bisa mendapatkan pencerahan agung, berupa perubahan sikap mental dan perilakunya. Karena pancaran aura wajah orang tersebut, khususnya dari kening, sebagai pusat aura di wajah.
Sentuhan kulit
Khususnya tapak tangan, juga kulit yang lainnya. Sangat besar terjadinya penularan virus qudsi. Bahkan dengan bersalaman, (saling menyentuhnya dua tapak tangan) akan terjadi peluruhan dosa-dosa dan keburukan pribadi seseorang.
Sentuhan kulit, dari tapak tangan orang 'alim, khususnya yang sanad ilmunya bersambung sampai dengan Rasulullah akan dapat bertahan sampai dengan beberapa generasi yang pada saatnya akan membuahkan 'indukan' hikmah atau berkah atau karomah yang unggul dan unik. Sebagai virus qudsi; hikmah, barokah dan atau karomah Rasulullah yang teralirkan melalui mushofahah (bersalaman), mampu bertahan hingga 40 generasi, begitu pula yang berasal dan melalui syekh Abdul Qodir Jaelani.
Radiasi dan Vibrasi Aura.
Radiasi atau pancaran energi dari partikel aura, Dan vibrasi atau getaran energi partikel aura sangat besar pengaruhnya terhadap obyek yang berada di dalam medan magnetik seorang 'aaliim (ahli ilmu), 'abiid (ahli ibadah) atau mujahid (pejuang). Maka karena radiasi atau vibrasi hikmah, barokah maupun karomah orang seringkali berdekatan dengan beliau akan mendapatkan berbagai kebaikan. Khususnya yang bersifat moral dan spiritual.
b. Mendengarkan Kalam ahlul hikmah.
Seringkali Kalam ahlul hikmah bersifat baligh (singkat, praktis dan mengena), lebih sering bergaya ijaaz. Berbeda dengan gaya bahasa para ulama' yang kebanyakan lebih bergaya ithnab (uraian kata lebih terinci dan meluas). Kalam hikmah, atau Kalam yang baligh (tepat sasaran), sebagai mana firman Allah dalam kitab suci Al-Qur'an, yang memiliki uslub Al-hakiim (gaya bahasa penuh hikmah), lebih mengena di hati dan lebih kondusif untuk menempel menghidupkan virus qudsi yang berupa hikmah. Dengan masuknya hikmah di dalam hati (jiwa), seseorang yang terdorong berbuat baik, atau beramal shaleh, baik secara spiritual maupun secara sosial.
Kalam hikmah yang membawa banyak virus qudsi atau virus suci di dalam Al Qur'an seringkali disebut sebagai; qoulan kariima, qoulan layyina, qoulan tsaqila, dan qoulan sadiida. serta qoulan baligho.
Penyebaran virus suci atau virus qudsi dari Kalam hikmah, melalui getaran gelombang suara (vibrasi), baik melalui media atau tanpa media (langsung face to face), bisa saja terjadi. Hanya saja mendengar suara langsung face to face, akan lebih kuat pengaruhnya terhadap jiwa, karena adanya tambahan energi dari aura positif pemilik suara.
Sapaan Salam.
Secara khusus sapaan yang diajarkan oleh Rasulullah adalah ucapan salam khas. Yaitu sebuah sapaan yang berisi do'a, penyebaran Asma Allah, "Assalaam", yang mengandung wujud virus qudsi yang paling qudus yang bersifat mendamaikan dan mensejahterakan.
2. Penyebaran dan Penularan Khusus.
Secara khusus Rasulullah menyebarkan virus qudsi itu dengan konsep integral (menyatu) antara tarbiyah (pendidikan) dan dakwah (penularan dan penyebaran), dalam sebuah spirit kukuh, aktif dan inovatif.
Konsep praktis penularan dan penyebaran tersebut, meliputi: bai'at dan talqin, tahammul dan ada' , silsilah dan sanad.
Bai'at dan talqin.
Dua istilah ini, lebih akrab dipakai oleh para pengkaji ilmu tasawuf (ilmu kerohanian dalam Islam).
Bai'at adalah pengajuan niat suci seorang murid untuk mengambil barokah (sebagai virus qudsi), dari 'sang rasul'. Sedangkan talqin adalah pengajaran dan 'penularan' dari sang rasul
(Rasulullah), atau para guru (syekh) sebagai pelanjut tugas pendidikan Rasulullah.
Tahammul dan Ada'.
Kedua istilah ini lebih akrab dipraktekkan di dunia kajian ilmu hadits. Ilmu tentang informasi terkait praktik keislaman oleh Rasulullah dengan para muridnya (para sahabat).
Tahammul adalah penerimaan ilmu oleh seorang murid, sedangkan Ada' adalah penyampaian informasi, ilmu dan berita oleh sang rasul sebagai guru. Apa saja yang disampaikan oleh guru dan diterima oleh murid dari Rasulullah adalah sebuah virus qudsi yang sangat produktif untuk membuat seseorang menjadi Sholeh dalam pengertian yang sangat luas dan mendalam.
Sedangkan silsilah dan sanad adalah sebuah sistem jaringan penularan dan penyebaran virus suci (virus qudsi). Silsilah adalah mata rantai penyebaran dari guru pertama (dari Rasulullah sampai guru kita), sedangkan sanad adalah mata rantai penerimaan virus qudsi dari murid terakhir sampai murid pertama (murid Rasulullah).
Sistem penularan dan penyebaran vq, secara khusus tersebut dibalas lebih mendalam dalam ilmu tarekat, sebagai kajian praktis dalam ilmu tasawuf.
D. Penutup
Kebalikan dari virus Corona dan virus pada umumnya, virus qudsi bersifat memperbaiki, menguatkan dan bahkan menghidupkan. Sebagai mana juga perbedaan dan kontradiksi antara unsur malaikati dengan unsur syaithoni.
Virus qudsi adalah pancaran dan limpahan (faidl), unsur robbani yang bersifat malaikati. Yang terpancar dari spirit iman yang tergerakan dengan amal sholeh yang dilakukan dengan Istiqomah, yang biasanya disebut dengan istilah hikmah, barokah dan karomah.
Virus qudsi sangat penting untuk kita dapat kan dan kita sebarkan. Rasulullah memberikan panduan untuk mendapatkan dan menyebarkan virus qudsi dengan mujalasatul ulama' dan istima' kalam hukama'. Mushofahah, dan juga nadhru wajhul 'aaliim (memandang wajah orang 'aliim).
Semoga bermanfaat dan berkah untuk semua.
Kelutan, Nganjuk, 31 Mei 2020.
Abdullah Kharisudin Aqib
Comment